Skripsi Manajemen:Pengaruh Hambatan Berpindah (Switching Barrier)Terhadap Loyalitas Pelanggan Handphone Nokia


BAB I  PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk  berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih  secara konsisten di masa yang akan datang meskipun pengaruh situasi dan usahausaha  pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku (Oliver dalam  Hurryanti, 2005:129). Menciptakan pelanggan yang loyal atau setia  adalah hal  penting bagi sebuah perusahaan. Karena biaya untuk menarik pelanggan yang baru  ternyata lebih besar daripada biaya untuk mempertahankan pelanggan yang ada.
Beberapa studi pemasaran menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan  (customer satisfaction) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Akan tetapi, selain  dari kepuasan pelanggan, ada batasan-batasan yang juga menentukan loyalitas  pelanggan. Batasan-batasan tersebut disebut dengan Hambatan Berpindah atau  Switching Barrier.

Switching barrier adalah faktor-faktor yang mempersulit atau membebankan  biaya bagi konsumen jika beralih ke penyedia produk atau jasa lain (Jones et. al dalam Claes 2003:4). Switching barrier juga dapat didefinisikan sebagai kesulitan  untuk berpindah ke penyedia produk atau jasa lain yang dirasakan oleh konsumen  yang tidak puas dengan layanan yang ada saat ini, atau beban keuangan/finansial,  beban sosial dan beban psikologis yang dirasakan pelanggan ketika beralih ke  penyedia produk atau jasa lain (Fornell dalam Kim et. al 2004:149). Oleh karena itu,  semakin tinggi switching barrier, konsumen pun akan semakin dipaksa untuk tetap  dengan perusahaan langganannya yang ada saat ini.
Pada penelitian awal mengenai switching barrier oleh Jones dkk, switching   .
barrier terdiri atas tiga jenis, yaitu switching cost (biaya berpindah), attractiveness of  alternatives (hal yang menarik dari beberapa alternatif) dan interpersonal relationship  (hubungan antar perorangan). Sementara menurut Budi Suharjo (Palupi, 2003),  switching barrier tidak hanya berdasarkan pertimbangan ekonomis, melainkan juga  berkaitan dengan faktor psikologis, sosial, fungsional dan ritual. Faktor-faktor inilah  yang menyulitkan pelanggan untuk beralih ke  produk atau jasa lain sehingga pelanggan tetap menggunakan produk atau jasa yang dipilihnya.
Produk handphone dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan  yang sangat pesat. Produk handphone dari berbagai merek terus menciptakan inovasiinovasi baru yang dapat menarik konsumen dan juga dapat meningkatkan loyalitas  konsumen terhadap produknya. Dalam hal ini, konsumen akan dimanjakan dengan  berbagai produk yang sangat menarik. Di sinilah loyalitas konsumen teruji.
Handphone Nokia juga terus berupaya menciptakan inovasi-inovasi baru yang  dapat menarik konsumen dan meningkatkan loyalitas pemakainya di tengah semakin  ketatnya persaingan. Produk handphone Nokia yang ada selama ini mendapatkan  tempat yang cukup baik di mata konsumen. Produk tersebut mempunyai beberapa  kelebihan jika dibandingkan produk lain yang sejenisnya. Kelebihan yang ada  tersebut antara lain menyediakan banyak fasilitas, harga relatif terjangkau dan sudah  lamanya  brand tersebut beredar di pasaran. Handphone Nokia juga mudah cara  pemakaiannya daripada handphone lain. Inovasi ini diciptakan agar konsumen merasa  puas dan diharapkan  handphone  Nokia dapat merebut pangsa  pasar  (www.adln.li.unair.ac.id, diakses pada April 2009).
Loyalitas pemakai Nokia, selain ditentukan oleh inovasi-inovasi yang dapat  memuaskan pelanggannya, juga ditentukan oleh adanya batasan atau hambatanhambatan dari Nokia sendiri. Hambatan itu disebut dengan Switching barrier atau   .
hambatan berpindah. Hambatan–hambatan itu terdiri dari faktor ekonomis, faktor  psikologis, faktor sosial dan faktor fungsional.
Pada wawancara prasurvey terhadap 50 orang mahasiswa Politeknik Negeri  , diperoleh data 45 mahasiswa merupakan pengguna Nokia. Ke-45 mahasiswa  ini menyatakan beberapa hambatan yang mereka rasakan yang membuat mereka loyal  terhadap Nokia. Pada faktor ekonomis misalnya, ada pemakai Nokia yang mengganti  atau ingin mengganti handphonenya dengan handphone baru, tetapi tetap dari merek  Nokia, walapun terkadang harganya jauh lebih mahal daripada yang dipakai  sebelumnya atau yang dipakainya saat ini. Ada juga yang tidak mau beralih ke merek  lain, kerana takut harga jual kembalinya akan jatuh.
Pada faktor psikologis, pemakai Nokia sering merasa enggan beralih ke  handphone merek lain, kerena takut produk lain tidak akan memberikan kepuasan  seperti yang didapatnya selama memakai Nokia. Misalnya, kemudahan cara  pemakaian, kualitas yang baik dan daya tahan yang lama.
Sementara itu dari faktor sosial, banyak pemakai Nokia yang merasa bangga  sebagai pemakai Nokia, karena menganggap bahwa handphone Nokia adalah yang  paling banyak pemakainya. Selain itu, brand  Nokia yang sudah sangat terkenal  membuat banyak dari mereka yang enggan meninggalkan Nokia. (Wawancawa  dilakukan pada April 2009).
Dalam ekonomi Finlandia, negara industri maju di kawasan Eropa Utara,  Nokia memiliki posisi penting. Nokia adalah perusahaan terbesar di Negara  berpenduduk 5,3 juta jiwa itu. Pada tahun 2006, untuk pertama kalinya Nokia  menghasilkan pendapatan yang melampaui anggaran belanja negara Finlandia. Nokia  juga bukan hanya jawara kandang, Nokia berada di urutan ke lima merek paling  bernilai di daftar Interbrand/Business Week's Best Global Brand 2007. Bahkan nomor   .
satu untuk perusahaan non Amerika Serikat. Nokia tercatat sebagai perusahaan  terbesar ke 88 di dunia dalam Fortune Global 500 (2008), naik dari posisi 119 tahun  2007 (www.weblog.htm, diakses pada April 2009).
Nokia merupakan penguasa dan pemimpin pasar handphone sejak bertahuntahun yang lalu di Indonesia. Diperkirakan 45-55% pasar handphone di Indonesia  dikuasai oleh Nokia. Keberhasilan Nokia tersebut tentu disebabkan oleh banyak hal.
Dari sisi produk, Nokia memiliki ragam handphone yang sangat luas untuk berbagai  segmen pasar dari low end hingga high end. Produk-produk tersebut sangat handal  dengan fitu-fitur paling maju di setiap segmen. Strategi pemasaran Nokia juga hebat.
Kemampuan megidentifikasi  dan menciptakan segmen pasar yang amat baragam  dibarengi dengan program promosi dan pemasaran yang jitu (www.portalhr.com,  diakses pada April 2009).
Tabel 1.
Lima Besar Pengiriman dan Pangsa Pasar Produk Handphone Tahun 2008  (Unit dalam Juta)  Produsen    2008 Unit  Dikirim  Pangsa  Pasar   2007 Unit  Dikirim Pangsa  Pasar   4Q08/4Q Perubahan 1. Nokia    468.,4    39,7%    437,1 38,3%  7,2% 2. Samsung  196,7    16,7%  161,1    14,1%  22,0% 3. LG Electronics  100,7    8,5%    80.5    7.1%  25.1% 4. Motorola  100,1  8,5 %    159  13.9%    -37.0% 5. Soni Ericson   96.6  8.2%    103.4  9.1%    -6.6% Lainya   218.5  18.5%  199.8    17.5%  9.4%   .


Skripsi Manajemen:Pengaruh Hambatan Berpindah (Switching Barrier)Terhadap Loyalitas Pelanggan Handphone Nokia
Download lengkap Versi PDF >>>>>>>KLIK DISINI

Bab I
Download 
 Bab II
 Download 
 Bab III - V
 Download 
Daftar Pustaka
 Download 
Lampiran
Download